GOMBALAN TAJWID
GOMBALAN TAJWID
- Saat pertama berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan Saktah, terhenti sejenak tanpa bernapas…
- Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba-tiba semua itu seperti Idgham Mutamatsilain, melebur menjadi satu…
- Setelah berjumpa denganmu hatiku tak mampu memaknai rasa yang tumbuh, seperti Ayat-Ayat Gharibah Pembuka Surat, (Nun, Shad, Qaf dll) meskipun singkat namun maknanya tak terungkap…
- Ketika Mim Mati bertemu Ba' disebut Ikhfa' Syafawi, ketika aku bertemu denganmu, mungkin itulah disebut cinta…
- Layaknya huruf Tafkhim, namamu pun tercetak tebal di pikiran dan hatiku...
- Seperti Ghunnah Musyaddadah, namamu selalu mendengung di telingaku…
- Namun sayang, aku di matamu bagaikan Alif Lam Syamsiyah, terlihat jelas, tapi dianggap tak ada…
- Tapi aku tak mau menyerah, aku ungkapkan perasaan dan harapanku seperti Idzhar, dengan jelas dan terang…
- Karena mendoakanmu kini doaku seperti Mad Farq, karena berbeda maksud jadi lebih panjang dari biasanya…
- Layaknya Waqaf Mu'anaqah, engkau hanya boleh berhenti di salah satu saja, aku atau dia...
- Setelah kau terima cintaku, hatiku seperti Qalqalah Kubro, terpantul-pantul dengan keras...
- Kau dan aku seperti Idgham Mutaqaribain, perjumpaan dua huruf yang sama makhrajnya tapi berlainan sifatnya...
- Sayangku padamu seperti Mad Thabi'i dalam Al-Qur'an, begitu banyak, yang setiap saat akan engkau temui…
- Seperti Hukum Imalah yang hanya dikhususkan untuk huruf Ra' saja, begitu juga aku yang hanya dikuhususkan untukmu...
- Cintaku padamu seperti Mad Lazim, paling panjang di antara yang lainnya…
- Seperti Mad 'Aridh Lissukun yang hanya ada di akhir kalimat, semoga aku jadi yang terakhir untukmu…
- Aku berharap cinta kita seperti Waqaf Lazim, terhenti dengan sempurna, di surga-Nya...
Jangan disalahgunakan ya... Untuk yang halal...
BalasHapus